Keterangan Lepa (kapal)

Rangka lepa terbuat dari dugout yang dangkal dikenal sebagai tadas atau lunas. Bahagian ini dibina di sepanjang sisi dengan jalan yang lebih sempit daripada rangka. Tambahan tiga papan digabung dari tepi ke tepi hingga kebahagian atas jalurnya (bibir perahu), yang membentang dari buritan. Bagian ini dikenal sebagai (dari bawah ke atas) bengkol, kapi kapi, dan koyang koyang. Bahagian ini tidak meluas sepenuhnya ke arah haluan, membentuk jurang khas di lambung kapal depan. Lambung mengecil tajam di bagian haluan dan buritan. Seperti kapal tradisional Filipina lainnya, lambung lepa secara tradisional dipasang bersama-sama dengan pasak tumpul (tambuko) dan serat cambuk dan bukan paku. Struktur bangunan yang mirip rumah (kubu atau balutu) sering dibina di tengah lambung, dengan geladak yang dapat bergerak dikenal sebagai lantai sebagai lantainya. Atap (sapaw) dibuat dengan anyaman daun nipa dipasang pada tiang berbentuk Y yang dapat ditanggalkan. Kompor memasak yang mudah dibawa (lappohan) diletakkan di geladak buritan, bersama dengan tempat simpanan makanan (lutu) dan tempat air (kibut).

Lepa mempunyai layar tunggal (lamak), dipasang pada tiang yang disimpan pada rangka kapal melalui dek bagian depan. Seperti tiang bumbung, tiang-tiang ini juga dapat dilepas sesuai keperluan. Lepa juga dapat didorong dengan dayung (dayung) atau galah. Lepa moden hampir semuanya dilengkapi dengan enjin.[5]

Lepa boleh dibezakan dari kapal tradisional lainnya di wilayah itu yang mana kapal jenis ini tidak mempunyai cadik. Haluan dan buritan juga dibuat dari balok kayu datar berukir, dan tanpa tiang atau lengkungan papan seperti pada balangay. Haluan (mundaˊ) dan buritan (buliˊ) yang rendah memudahkan untuk membuang dan menarik jaring, dan memudahkan pemasangan tiang dan mendayung.

Sebuah lepa di perayaan Regatta Lepa 2015 di Semporna, Malaysia

Lepa dihiasi secara tradisional dengan reka bentuk bunga yang rumit yang dikenali sebagai jungal.[6][7]